Minggu, 04 September 2016

Materi Ujian Cisco chapter 2

jaringan pada umumnya biasanya menghubungkan berbagai end devices termasuk PCs, laptops, tablets, smartphones, smart TVs, Digital Living Network Alliance (DLNA), compliant network media players, seperti Xbox 360 atau playstastion 3 dan sebagainya.

Ruter pada dasarnya ada 4 perangkat menjadi 1, yaitu :
1.     Router : Meneruskan paket data dan menerima paket data dari internet
2.     Switch : Menghubungkan end devices yang mengggunakan kabel jaringan
3.     Access Point : Terdiri dari sebuah pemancar sinyal yang mampu end devices nirkabel
4.     Firewall appliance  : Mengamankan lalu lintas data yang masuk

Setiap perangkat sangat berbeda pada hardware , kegunaan , dan kemampuan. Pada semua kasus, ini adalah sistem operasi yang menghubungkan fungsi perangkat keras. Sistem pada sebuah perangkat  jaringan diketahui seperti sebuah sistem operasi jaringan.

Cisco Internetwork Operating System (IOS) adalah sebuah istilah umum untuk kumpulan sistem operasi jaringan yang menggunakan perangkat jaringan cisco. Cisco IOS digunakan untuk banyak perangkat cisco tanpa memperhatikan tipe dan ukuran perangkat.

CISCO BOOTCAMP
Banyak sistyem operasi end device diakses menggunakan GUI, termasuk MS Windows, MAC OS X, Linux, Apple Ios, android dan lainnya. Banyak metode umum dari akses perangkat ini sedang menggunakan CLI (command-line interface ).
Ketika mneggunakna CLI, pengguna berinteraksi langsung dengan sistem dalam sebuah text based environment dengan memasukkan perintah di CMD ( Command Prompt ). Interface GUI mengizinkan pengguna untuk berinteraksi dengan sistem gambar grapik.
Banyak sistem operasi end device diakses menggunakan GUI, termasuk Ms. Windows, MAC OS X, Linux, Apple Ios, Android dan masih banyak lagi. Metode umum yang paling banyak untuk mengkonfigurasi sebuah router menggunakan web browser untuk kemudahan akses menggunakan gui . Sebagian besar router memungkinkan update firmware sebagai fitur baru untuk kerentanan keamanan.

Cisco IOS adalah istilah yang mencakup sejumlah sistem operasi yang berbeda yang berjalan pada berbagai perangkat jaringan. Ada banyak variasi yang berbeda dari Cisco IOS :
1.     IOS untuk switch, router, dan perangkat jaringan CISCO lain.
2.     Versi penomoran CISCO untuk pemberian perangkat jaringan CISCO.
3.     Fitur set menyediakan paket yang berbeda dari fitur dan layanan

File IOS itu sendiri adalah beberapa megabyte dalam ukuran dan disimpan dalam area memori semi-permanen yang disebut flash. Angka angka menunjukkan kartu compact flash. Memori flash menyediakan penyimpanan non-volatile. Ini berarti bahwa isi dari memori tersebut tidak hilang ketika perangkat mati.
Dalam banyak perangkat Cisco, BIOS disalin dari flash ke random access memory (RAM) bila perangkat diaktifkan. Jumlah memori flash dan memori RAM yang dibutuhkan untuk IOS diberikan bervariasi.
Fungsi utama yang dilakukan oleh router dan switch Cisco meliputi:
1.     Menyediakan keamanan Jaringan
2.     IP address antarmuka baik virtual ataupun fisik
3.     Mengaktifkan konfigurasi khusus antarmuka untuk mengoptimalkan konektivitas dari media masing-masing
4.     Routing
5.     Meningkatkan kualitas teknologi pelayanan
6.     Mendukung teknologi pengendalian jaringan


Setiap fitur atau layanan memiliki kumpulan  terkait perintah konfigurasi yang memungkinkan seorang teknisi jaringan untuk menerapkannya.

MENGAKSES KE PERANGKAT IOS CISCO

Ada beberapa cara untuk mengakses lingkungan CLI. Metode yang paling umum adalah:
1.     Console
2.     Telnet atau SSH
3.     AUX port


1.     Console
Port console adalah sebuah port pengendalian yang menyediakan akses out of band ke perangkat Cisco. Out-of-band akses mengakses melalui saluran manajemen khusus yang digunakan untuk tujuan pemeliharaan perangkat saja. Keuntungan menggunakan console port adalah bahwa perangkat ini dapat diakses bahkan jika tidak ada layanan jejaring telah dikonfigurasi, seperti ketika melakukan konfigurasi awal dari perangkat jaringan.
Console portl juga dapat digunakan ketika layanan jaringan telah gagal dan akses dari perangkat Cisco IOS tidak mungkin. Setelah teknisi jaringan terhubung ke perangkat, teknisi jaringan dapat melakukan perintah konfigurasi yang diperlukan menggunakan sesi konsol. Bagi banyak perangkat iOS, akses konsol tidak memerlukan segala bentuk keamanan, secara default. Namun, konsol harus dikonfigurasi dengan password untuk mencegah akses perangkat yang tidak sah.

2.     Telnet
Telnet adalah metode untuk mendirikan jarak jauh sesi CLI dari perangkat, melalui antarmuka virtual, dibalik sebuah jaringan. Sesi Telnet membutuhkan layanan jaringan yang aktif di perangkat. Perangkat Cisco IOS meliputi proses server Telnet yang memungkinkan pengguna untuk memasukkan perintah konfigurasi dari klien Telnet. Selain mendukung proses server Telnet, perangkat Cisco IOS juga mengandung klien Telnet. Hal ini memungkinkan administrator jaringan untuk telnet dari  perangkat Cisco CLI ke perangkat lain yang mendukung proses server Telnet.

3.     SSH
The Secure Shell (SSH) protokol menyediakan menyediakan login remote yang mirip dengan Telnet, kecuali bahwa ia menggunakan layanan jaringan yang lebih aman. SSH memberikan otentikasi password kuat dari Telnet dan menggunakan enkripsi ketika mengangkut sesi data. Sebagai praktik terbaik, gunakan SSH bukan Telnet bila memungkinkan. Kebanyakan versi Cisco IOS termasuk server SSH. Pada beberapa perangkat, layanan ini diaktifkan secara default.

4.     AUX

Cara yang lebih tua untuk mendirikan sebuah sesi CLI jarak jauh adalah melalui telepon dial up menggunakan koneksi modem terhubung ke auxiliary (AUX) port sebuah router. Serupa dengan koneksi console, metode AUX juga koneksi out-of-band dan tidak memerlukan layanan jaringan apapun untuk dikonfigurasi atau tersedia pada perangkat. Port AUX juga dapat digunakan secara lokal, seperti port console, dengan koneksi langsung ke komputer yang menjalankan program emulasi terminal. Namun, port console lebih disukai daripada port AUX untuk pemecahan masalah karena menampilkan startup, debugging, dan kesalahan pesan secara default. Switch Cisco Catalyst tidak mendukung koneksi Auxiliary